Selasa, 12 Mei 2009

Permission marketing di dalam B2C

Business-to-consumer (B2C) merupakan aktifitas bisnis dimana memberikan pelayanan kepada end-consumer dengan produk atau jasa.

Permission marketing adalah aturan yang digunakan secara umum dan dalam e-marketing.

Pelaku pasar akan mengajukan izin sebelum melangkah ke tahap berikutnya untuk proses pembelian. Sebagai contoh, permohonan izin untuk mengirimkan iklan kepada pelanggan yang menjanjikan.

Permission marketing adalah kegiatan promosi dengan kesadaran sendiri dari sang customer. Pengguna permission marketing biasanya adalah marketers yang menggunakan personal marketing. Pemission marketing ini untuk menggunakan sistem email, website atau pengisian form tertentu.

Agar promo produk lebih efektif maka permission marketing merupakan metoda yang efektif untuk mencapai target marketnya. Misalnya dalam penggunaan selular, kita sering ditawari informasi event-event provider yang kita pakai/ berita-berita update per hari, jika kita ingin dikirimkan informasi tersebuit maka kita diminta untuk mengetikkan kata ‘registrasi’.

Mengapa Permission marketing sangat diperlukan bagi B2C?

Hal ini dilakukan agar setiap customer merasakan kenyamanan dari kegiatan promosi yang dilakukan oleh marketers untuk pemasaran produk mereka. Hal ini dilakukan biar tidak menjadi seperti Junk Mail atau SPAM dimana penerima iklan tersebut merasa terganggu dengan semua itu. Permission marketing dibentuk agar para konsumen merasa nyaman dengan iklan dari setiap produk dan jasa yang dipilihnya.

Comments
E-business
Market Store Past, Current and Present and Use of Internet
Posted on January 5th, 2009 @ 12:35 pm

Kali ini saatnya bercerita tentang pasar dulu, sekarang dan yang akan datang dengan contoh gramedia.

Gramedia merupakan salah satu toko buku terbesar yang ada di Indonesia. Setiap orang yang akan membeli buku akan langsung memilih Gramedia. Karena selain buku dalam negeri Gramedia juga menerbitkan buku-buku luar negeri.

Dulu..

Dulu bila ingin membeli buku kita harus berjalan langsung ke toko buku tersebut. Dan untuk melakukan pembayaran harus mengantri. Bahkan terkadang sudah datang ke Gramedia jauh-jauh ternyata buku yang diinginkan tidak ada atau sudah habis. Hal itu cukup menghabiskan waktu dan biaya.

Untuk promosi juga dilakukan melalui media cetak. Dan itu cukup memakan cost yang tinggi. Tetapi promosi tersebut hanya untuk buku-buku yang sudah cetak dan tidak bisa dijelaskan mengenai buku yang akan datang.

Sekarang..

Saat ini bila ingin membeli buku kita tidak perlu menghabiskan waktu dan biaya terlalu besar karena Gramedia telah menyediakan fasilitas pembelian online melalui www.gramedia.com. Di website tersebut tersedia berbagai informasi penting mengenai setiap buku. Baik yang sudah cetak maupun yang akan dicetak.

Promosi juga dilakukan dengan lebih baik di website yang dimiliki. Di website tersebut juga tersedia promo-promo yang dilakukan oleh Gramedia saat ini. Hal tersebut juga lebih memudahkan masyarakat mengikuti promo yang ada. Selain itu pelanggan dapat melihat lebih jelas mengenai buku yang ingin di beli.

Selain itu saat ini informasi yang disediakan oleh gramedia tidak melalui website tetapi juga adanya komputer yang tersedia di toko fisik Gramedia untuk memberitahukan informasi lebih banyak mengenai buku yang ada di Gramedia.

Di komputer tersebut informasi berhubungan dengan database yang dimiliki oleh Gramedia setempat secara langsung. Informasi yang disediakan dari kesedian buku yang dimiliki oleh Gramedia setempat dan juga lokasi buku tersebut.

Yang akan datang..

Diharapkan untuk yang akan datang di situsnya Gramedia dapat menyediakan informasi mengenai jumlah dan rating dari buku yang dijualnya baik melalui toko fisik maupun toko online. Peringkat buku yang paling laris yang dibeli melalui toko fisik maupun online dapat menjadi fitur tersendiri lagi. Hal ini dapat di update terus menerus.

Selain itu Gramedia juga menyediakan fasilitas membaca atau membeli buku dalam versi elektronik atau yang dikenal sebagai e-book. Gramedia menyediakan fasilitas membership sehingga customer bila ingin membaca secara online dapat dilakukan hanya berdasarkan membership dan untuk memperpanjang masa berlaku dari membership tersebut tinggal dilakukan pembayaran di toko online maupun melalui toko gramedia yang ada. Atau mungkin bisa melakukan kerjasama dengan bank sehingga bisa melakukan pembayaran melalui atm.

Selain itu dengan adanya profile dari pengarang mungkin bisa ditambahkan daftar buku-buku yang sudah dihasilkan oleh pengarang tersebut.

Comments
E-business
Peran E-Procurement untuk menghemat biaya dan meningkatkan profit
Posted on December 16th, 2008 @ 5:44 pm

Pembahasan E-Business kali ini berlanjut ke E-Procurement. Berdasarkan Wikipedia :

E-Procurement (kadangkala dikenal sebagai supplier exchange) adalah aktifitas pembelian dan penjualan barang dan jasa dalam bentuk business-to-business atau business-to-consumer atau business-to-goverment melalui internet atau sistem informasi dan networking lainnya, seperti Electronic Data Interchange dan Enterprise Resource Planning.

Pembahasan pada post ini akan diarahkan spesifis pada penghematan biaya dan peningkatan profit melalui E-Procurement.

Latar belakang permasalahan dalam pembahasan ini adalah fakta bahwa seringkali bagian dari pengeluaran yang besar pada sebuah perusahaan terletak pada biaya-biaya tidak langsung pada proses pembelian dan penjualan barang dan jasa, contohnya kebutuhan kantor atau peralatan elektronik dan komputer. Untuk itu diperlukan cara dan metode agar biaya yang harus dikeluarkan pada proses tersebut dapat dihemat. Dari masalah tersebut muncul E-Procurement sebagai solusi.

Secara singkat, sebuah software atau web E-Procurement memungkinkan pengunjung yang terdaftar untuk mencari pembeli atau penjual barang dan jasa. Tergantung pada pendekatannya, para penjual atau pembeli dapat menentukan harga secara spesifik atau memberikan penawaran dan lelang, termasuk diskon dan tawaran spesial. Perangkat lunak E-Procurement juga memungkinkan automatisasi pembelian dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi memiliki tujuan untuk mengontrol inventaris dengan lebih efektif, mengurangi biaya pembelian, dan meningkatkan siklus manufaktur. E-Procurement juga diharapkan dapat diintegrasikan dengan tren supply chain management.

Manfaat-manfaat E-Procurement meliputi prinsip pencarian barang atau produk yang tepat, dari supplier yang tepat ke pembeli yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk tempat yang tepat dan jumlah yang tepat. Pada kenyataannya, E-Procurement memiliki manfaat untuk membawa supply chain management ke tingkat yang lebih tinggi, membawa informasi secara real time ke vendor atau ke status kebutuhan pelanggan. Sebagai contoh, sebuah vendor mungkin memiliki perjanjian dengan seorang pelanggan untuk mengirim barang apabila sisa stok barang pelanggan tersebut mencapai point tertentu. Dengan demikian E-Procurement meneruskan kebutuhan informasi tersebut ke supplier.

Berdasarkan karakteristik umum dan manfaat E-Procurement, dapat dilihat bahwa E-Procurement menghemat biaya dan memberikan keuntungan pada perusahaan dengan menyediakan sistem pembelian secara cepat (streamlined) dan mendorong produktifitas perusahaan dengan meningkatkan efisiensi (resource dan pekerja yang diperlukan dalam proses pembelian). Pada kebanyakan industri, proses procurement tradisional dapat meliputi pemilihan produk, pemilihan vendor yang tepat, negosiasi, persetujuan internal, pemesanan produk, penerimaan produk dan pembayaran invoice. Waktu, tenaga kerja dan sumber-sumber lain yang terkait dengan proses ini memerlukan biaya yang sangat besar setiap tahunnya. Kesalahan atau keterlambatan dalam distribusi juga menambah biaya dan menghambat produksi. Dengan E-Procurement, generalisasi dan pengarahan pembelian dan pemesanan secara elektronik menurunkan biaya produksi, mengoptimalkan aset, menghemat biaya dengan berkurangnya kerja konvensional (paperwork), dan memungkinkan peningkatan produktifitas dalam departemen pembelian/penjualan perusahaan. E-Procurement juga menyediakan record detail dari semua transaksi pembelian, dimana hal ini memungkinkan pihak manajemen membuat keputusan strategis dengan supplier dan mengenal secara jelas sumber sebuah masalah. Pada akhirnya, perusahaan dapat mengambil keuntungan apabila sistem E-Procurement mereka dihubungkan ke keseluruhan rantai proses bisnis.

Dengan demikian, dapat disimpulkan, bahwa E-Procurement memiliki peranan yang besar dalam menghemat biaya dalam proses pembelian dan penjualan perusahaan, yang artinya secara bersamaan meningkatkan profit atau keuntungan perusahaan tanpa harus meningkatkan jumlah barang dan jasa yang diproduksi.

Comments
E-business
E-Business Strategic Decisions
Posted on December 8th, 2008 @ 4:26 pm

Setelah pembahasan panjang lebar tentang e-commerce pada posts sebelumnya, saatnya membahas tentang strategic decisions yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pada e-business yang dimilikinya.

Strategi adalah suatu rencana jangka panjang dari suatu aksi yang dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, biasanya kemenangan. (http://en.wikipedia.org/wiki/Strategic).

Dengan mengetahui pengertian strategi dapat diketahui seberapa penting strategi itu diperlukan dalam perusahaan. Berikut ini merupakan 6 strategi e-business yang diterapkan pada perusahaan Cheese Cake Factory Indonesia:

1. E-business Channel Priorities

Cheese Cake Factory menggunakan strategy Bricks and Clicks.

Bricks and Clicks: These are firms with both an online and a physical presence. (http://ede.osu.edu/programs/e-agbiz/pageglossary/main.html)

Di website ini selain memberikan informasi mengenai produk-produk yang dimiliki oleh Cheese Cake Factory, juga menyediakan fasilitas pembelian secara online.
2. Organizational restructuring and capabilities

Strategi yang digunakan adalah in-house division. Dengan ini profit yang dimiliki oleh Cheese Cake Factory menjadi lebih besar karena tidak perlu melakukan pembagian profit dengan perusahaan lain. Tetapi dibutuhkan satu divisi lagi untuk mengembangkan strategi ini tetapi dampaknya adalah adanya pengeluaran lagi untuk divisi tersebut.
3. Business, service and revenue models

Untuk strategi ini dibagi menjadi 3 hal, yaitu:
* Marketplace Position

Posisi yang dimiliki oleh Cheese Cake Factory adalah Manufacturer. Karena untuk setiap produk yang dihasilkan merupakan produksi sendiri.
* Revenue Model

Revenue model yang di gunakan Cheese Cake Factory adalah Direct Product Sales of Product. Cheese Cake Factory yang memproduksi sendiri setiap produknya juga menjual sendiri produknya di toko atau melalui websitenya.
* Commercial Model

Commercial Model dari Cheese Cake Factory adalah Fixed Price Sale. Cheese Cake Factory menjual produknya dengan harga yang tidak berubah-ubah.
4. Marketplace restructuring

Untuk marketplace restructuring dibagi menjadi 2 hal yaitu buy side dan sell side. Yang menjadi Buy side adalah membeli langsung bahan-bahan untuk produksi kuenya langsung ke produsen.

Yang menjadi Sell Side adalah Penjual langsung ke Customer. Cheese Cake Factory tidak menjual produknya melalui supplier atau wholesaler manapun tetapi langsung kepada customer.
5. Market and product development strategies

Karena Cheese Cake Factory mempunyai produk dan pasar yang sudah ada saat ini. Jadi strategi yang digunakan adalah Market Penetration Strategy. Dengan strategy ini pertumbuhan market share dapat berjalan dengan lebih efektif. Selain itu Cheese Cake Factory dapat lebih menginkatkan pelayanan pelanggannya sehingga menjadi lebih baik. Karena adanya peningkatan nilai untuk seitap produk yang dimiliki. Selain itu profit dapat lebih ditingkatkan karena adanya pemesanan melalui online.
6. Positioning and differentiation strategies

Pada strategi ini terdapat 4 pilihan fokus strategi, antara lain product performance excellence, price performance excellence, transactional excellence, dan relationship excellence. Cheese Cake Factory sendiri dapat menerapkan fokus strategi berikut ini:
* Product performance excellence: menyediakan kustomisasi produk secara online. Kustomisasi produk pada Cheese Cake Factory dapat dilakukan misalnya pada pemesanan kue ulang tahun. Kustomisasi dapat berupa pemilihan ukuran kue, tulisan pada kue, pilihan hiasan lilin yang dapat ditambahkan pada kue, sampai pemesanan kartu ulang tahun sebagai tambahan secara cuma-cuma.
* Relationship excellence: memungkinkan konsumen untuk melakukan review sales order history atau menempatkan repeat order. Konsumen dapat mendaftar menjadi member sebelum melakukan sebuah pesanan, sehingga data-data akan tersimpan dan konsumen dapat melakukan pesanan-pesanan berikutnya atau melihat pesanan-pesanan terdahulu dengan nyaman pada member area.

Untuk setiap strategy diatas tidak selalu dapat digunakan untuk setiap perusahaan. Tergantung dengan jenis perusahaan dan visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Selain itu tergantung juga dengan jenis e-business yang digunakan oleh perusahaan.

1 Comment
E-business
Website (e-commerce) untuk Small Retailer
Posted on December 2nd, 2008 @ 6:20 pm

Pada tulisan sebelumnya, saya membahas e-commerce yang telah diterapkan pada Cheese Cake Factory Indonesia. Kita melihat manfaat yang bisa diperoleh oleh sebuah perusahaan yang menerapkan e-commerce untuk mendukung transaksi dan usahanya. Di tulisan ini mari kita mundur ke belakang untuk melihat proses pembuatan sebuah website e-commerce.

Membangun sebuah Website (e-commerce)

Panduan membangun website dapat ditemukan dengan mudah di Internet. Perusahaan Internet raksasa seperti Google, Microsoft, atau Yahoo juga menyediakan berbagai fasilitas untuk membantu perusahaan kecil (small retailer) melangkahkan kakinya di Internet, mulai dari web hosting dengan harga terjangkau, fasilitas-fasilitas untuk membangun website secara otomatis (template), tips and tricks, dan juga technical support. Berdasarkan sebuah website untuk wiraswasta Startup Nation, terdapat 11 langkah yang dapat dilakukan untuk membangun sebuah website (dengan tujuan bisnis) yang sukses, antara lain:

1. Merencanakan pembuatan websiteSegala hal yang berkaitan dengan strategi perusahaan tentunya harus direncanakan dengan baik. Tujuan pembuatan website harus didefinisikan secara jelas. Target konsumen seperti apa dan di mana yang menjadi sasaran pemasaran ini? Bahan-bahan apa yang nantinya akan dicantumkan dalam website sebagai informasi? Dokumen dan gambar apa yang akan dipublikasikan nantinya? Perencanaan juga mencakup perencanaan biaya untuk pembuatan dan administrasi website (hosting dan domain). Langkah pertama setelah perencanaan selesai adalah MEMBELI DOMAIN YANG DIINGINKAN. Jangan tunda langkah ini, kecuali Anda ingin kehilangan domain yang Anda inginkan hanya dalam hitungan jam atau hari.
2. Memilih antara Do-it-yourself (membuat sendiri) atau Go with a Pro (menyerahkan pada ahlinya)Fasilitas pada website perusahaan raksasa seperti Microsoft Office Live Small Business atau Yahoo! Small Business memungkinkan seorang small retailer atau siapapun membangun website atau e-commerce tanpa latar belakang teknis pembangunan website sama sekali. Perbandingan antara kesabaran dan waktu untuk belajar dengan uang tentunya menjadi pertimbangan, apakah memilih membuat sendiri atau membiarkan sang ahli mengurus semuanya.
3. Mempersiapkan “perabot rumah” di websiteBaik membuat sendiri atau menyerahkan pembuatan website pada ahlinya, sangat disarankan pemilik website mengerti beberapa hal teknis dan dapat menggunakan alat-alat tersebut. Setelah domain website dibeli, website akan “ditempatkan” di Internet dengan istilah hosting. Administrasi hosting sendiri sangat disarankan dipegang pribadi oleh pemilik website. Pemilik perlu mempelajari administrasi control panel website seperti pengaturan email, file, quota, dan sebagainya. Untuk manajemen file-file pada website, pemilik perlu mengerti pemakaian software FTP Client. Dan terakhir, pemilik harus dapat menggunakan sistem administrasi website yang dibangun, misalnya menambah berita atau gambar pada website, atau melakukan manajemen pemesanan online yang dilakukan pengunjung.
4. Esensi perancangan websitePada langkah ini, pemilik perlu mempelajari hal-hal penting yang harus dibuat atau dihindari dalam pembuatan website. Pemilihan warna yang sesuai, penempatan gambar, kenyamanan mengunjungi website, menu-menu wajib seperti Kontak dan Tentang Kami perlu diperhatikan dengan seksama.
5. Mempelajari kode?Jangan kaget dengan langkah ini. Mempelajari kode? Kenapa tidak. Bahkan jika Anda memutuskan menyerahkan keseluruhan pembuatan website pada ahlinya, Anda dapat mengubah-ubah dan menambahkan hal-hal kecil pada website yang mungkin penting tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan. Pelajari teori HTML dan praktikkan dasar-dasarnya. Contoh manfaatnya, Anda dapat menambah button Paypal sendiri sebagai metode pembayaran tambahan pada website Anda.
6. Identifikasi bidang teknis lebih jauhBila Anda tertarik “mengurusi” bidang teknis lebih jauh, Anda dapat mempertimbangkan membeli software pembuatan website komersil yang bisa membantu Anda membangun website dengan jauh lebih mudah. Bayangkan pengetikan dokumen biasa seperti pada Microsoft Word dengan keluaran sebuah halaman website.
7. Mengontrol tampilan dan fungsi websiteManfaatkan fasilitas-fasilitas dari website raksasa seperti Amazon, MonsterCommerce, dan sebagainya. Langkah ini mungkin pada akhirnya memerlukan campur tangan ahlinya.
8. Optimisasi di mesin pencarian (Search Engine)Rata-rata pengguna awam Internet bahkan mengerti Internet sebagai mesin pencarian raksasa. Banyak pengguna membuka dulu mesti pencari seperti Google, lalu mengetikkan alamat atau kata kunci yang mereka ingin kunjungi (mereka tidak menggunakan address bar). Karenanya, optimisasi perlu dilakukan, agar website Anda ditemukan mesin pencari dengan mudah. Teori SEO (Search Engine Optimization) dapat dilihat lebih lanjut misalnya di Wikipedia/SEO.
9. Testing dan ReviewLakukan test keseluruhan website. Biarkan konsumen Anda ikut menilai. Lakukan testing juga secara teknikal, misalnya perhatikan apakah website muncul dengan baik pada berbagai macam browser dan sistem operasi. Lakukan perbaikan. :)
10. Rilis websiteWebsite Anda sudah siap. Bila perlu, lakukan langkah-langkah seperti registrasi SEO (membayar agar website segera ditemukan oleh mesin pencari), membeli Ads (mengiklankan website Anda di website lainnya, lakukan publikasi lewat website-website terkait atau pada sarana pemasaran produk Anda lainnya (misalnya cantumkan nama website Anda pada brosur atau poster).
11. PerawatanJaga keamanan pada website. Perhatikan data-data website dengan seksama, terutama berhubungan dengan transaksi e-commerce yang Anda sediakan. Usahakan agar data Anda tetap aktual. Teruskan promosi Anda.

Management Issues

Dari sudut pandang manajemen, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam pembuatan sebuah website e-commerce.

1. Pasar selalu ada di mana-mana. Pasar ada di Internet. Dengan sebuah website e-commerce, Anda membuka kesempatan perluasan segmen pasar, nasional dan internasional. Strategi marketing lebih lanjut harus direncanakan ulang. Pertimbangkan jenis transaksi baru, misalnya: seorang calon pembeli dari luar daerah atau bahkan luar negeri menanyakan tentang jenis pengiriman barang yang dapat dilakukan. Perusahaan harus siap dengan manajemen pengiriman barang ini. Pasar yang lebih luas tentu membutuhkan juga distribusi barang yang lebih rumit.
2. Pembangunan dan manajemen sebuah website e-commerce yang sukses membutuhkan kemampuan tertentu yang pada umumnya tidak dimiliki pemilik usaha atau karyawannya. Menyerahkan pembuatan website pada ahlinya juga harus diikuti manajemen biaya, waktu, dan pengetahuan produk dalam perusahaan. Pemilik usaha dapat memilih apakah melakukan outsourcing atau full-time hire dalam proses pembuatan website ini. Biaya dan waktu biasanya menjadi pertimbangan penting dalam hal ini. Perawatan dan pemeliharaan website nantinya juga perlu menjadi sorotan. Seorang ahli yang menjadi karyawan full-time tentunya menjadi pilihan terbaik bila aktualisasi dan perawatan website, pengawasan keamanan, dan pemeliharaan data akan menjadi hal rutin nantinya.
3. Anda harus membangun website yang baik informatif maupun menarik bagi calon konsumen potensial. Konsumen Anda akan mencari website (atau produk) Anda melalui mesin pencarian (search engine). Manajemen informasi yang disediakan pada sebuah website akan sangat menentukan tingkat transaksi yang mungkin dilakukan lewat website tersebut. Manajemen informasi ini harus dijaga kestabilannya dan bukan hanya suatu hal yang penting di awal karena status dan ranking di website Anda bisa jadi dipantau terus oleh para calon konsumen.
4. Sama halnya dengan fokus pada performa dalam bisnis retail Anda, Anda juga perlu melakukan perhatian pada efektifitas website. Perhatikan dan lakukan manajemen seperti jumlah kunjungan ke website Anda dalam jangka waktu tertentu, kata kunci pada mesin pencarian yang membawa pengunjung ke situs Anda, perbandingan jumlah penjualan atau transaksi dengan jumlah pengunjung, dan hal-hal sejenisnya. Dengan demikian Anda dapat menganalisa dan meningkatkan kegunaan dari website Anda tersebut.
5. Lakukan terus perbaikan. Lakukan revisi dan aktualisasi pada website. Tambahkan informasi-informasi berguna dan tingkatkan kenyamanan pengunjung. Aktualisasi isi website yang rutin akan secara otomatis meningkatkan visibilitas website Anda terhadap mesin pencarian.
6. Perhatikan kompetisi. Bukan cuma pada jenis produk dan harga mereka, perhatikan apa yang dibuat oleh kompetitor Anda pada website e-commercenya. Fasilitas-fasilitas atau inovasi apa yang mereka sediakan untuk meningkatkan kegunaan dan efektifitas website. Apakah presentasi data mereka lebih baik? Apakah mereka lebih mudah ditemukan oleh mesin pencarian? Apakah dengan kata kunci yang sama dan sangat berhubungan dengan produk kita, ranking mereka pada mesin pencarian lebih tinggi? Yang tentu berarti apakah website mereka lebih sering dikunjungi? Anda harus benar-benar mempertimbangkan manajemen kompetisi ini.
7. Hal terakhir yang perlu Anda perhatikan adalah kesabaran. Anda tidak perlu mengharapkan pesanan online masuk pada hari pertama Anda merilis website e-commerce. Website Anda mungkin memerlukan waktu berbulan-bulan sebelum ramai dengan pesanan online dan mencapai volume bisnis yang Anda inginkan. Perhatikan 6 management issues sebelumnya dalam jangka waktu ini. :)

Jadi, bila Anda adalah seorang Small Retailer dan belum berpikir untuk menghadirkan sebuah website e-commerce di Internet, maka Anda harus benar-benar memikirkannya kembali. Kesempatan mengembangkan bisnis Anda dan kemungkinan peningkatan margin penjualan telah menunggu Anda di sana.

Comments
E-business
E-Commerce pada Cheese Cake Factory Indonesia
Posted on November 24th, 2008 @ 7:49 pm

Manusia hidup di dunia dengan sebuah tradisi yang sangat kuat untuk bertahan hidup : perdagangan. Tidak ada manusia yang menyediakan semua kebutuhan hidupnya sendiri, sehingga baik orang yang memproduksi maupun mengkonsumsi sebuah benda saling melengkapi satu sama lain. Cara perdagangan pun telah berkembang dari masa ke masa. Kita mungkin pernah membaca tentang perjalanan panjang berbulan-bulan nenek moyang kita dari negaranya ke negara lain untuk membeli atau menjual sebuah barang. Dari sana kita sampai ke masa sekarang, dimana pembelian barang dimungkinkan dalam beberapa detik, dari komputer di depan tempat duduk yang nyaman atau bahkan dari telepon selular dimanapun, kapanpun.
Istilah e-commerce (electronic commerce) dapat diartikan secara harafiah sebagai kegiatan komersial (jual dan beli barang) menggunakan sarana elektronik, dalam hal ini, Internet. Kegiatan yang tercakup di dalamnya tentunya lebih dari itu. Semua transaksi elektronik termasuk kegiatan non-financial seperti permintaan konsumen untuk informasi lebih lanjut tentang sebuah produk merupakan bagian dari e-commerce. Dalam blog kali ini, saya tidak akan membahas teori e-commerce secara khusus, melainkan tentang sebuah perusahaan yang mengimplementasikan e-commerce. Pembahasan khusus tentang e-commerce sendiri dapat dilihat misalnya pada http://www.davechaffey.com/E-business atau http://en.wikipedia.org/wiki/E-commerce.
Cheese Cake Factory Indonesia didirikan pada tahun 2004 dengan konsep “one stop for eating place”. Cheese Cake Factory menyediakan berbagai jenis makanan, terutama kue-kue, dengan pelayanan dan harga yang bersaing. Jenis makanan yang unik dengan kualitas internasional membawa “toko makanan + restoran” ini menjadi salah satu favorit dan trendsetter di Jakarta dan di kota-kota lainnya. Bersamaan dengan semakin berkembangnya usaha dan keinginan untuk mengembangkan pemasaran, Cheese Cake Factory membangun sebuah website e-commerce sejak tahun 2007.
Secara singkat, website Cheese Cake Factory terdiri atas modul-modul Company Profile yang menyediakan informasi tentang perusahaan, berita, galeri, dan modul-modul Order Online yang menyediakan katalog produk (makanan) yang dapat dipesan secara online dan dikirim ke pilihan Delivery yang diinginkan oleh pemesan. Modul Order Online sebagai “bagian e-commerce” dari website tersebut memungkinkan perluasan pemasaran produk dan tentunya juga peningkatan pendapatan. Pemesan memperoleh berbagai kenyamanan dengan adanya fasilitas Order Online ini. Pertama, pemesan melakukan order dari rumah dengan melihat “menu makanan” yang dilengkapi gambar yang jelas dan informasi yang lengkap. Selanjutnya, pembayaran dapat dilakukan secara nyaman dengan transfer ataupun cash on delivery. Dengan menjadi member, pemesan tidak perlu lagi melengkapi data-data yang diperlukan seperti alamat delivery, dan pesanan dapat dilakukan dalam waktu singkat.
Cheese Cake Factory mengimplementasikan sell-side e-commerce, dimana transaksi elektronik dimungkinkan antara organisasi dan konsumennya. Berdasarkan tipe-tipe sell-side e-commerce, website Cheese Cake Factory adalah Transactional e-commerce site. Pembelian produk dapat dilakukan secara online dalam tipe ini dan informasi dan katalog produk yang tersedia juga membantu calon konsumen untuk nantinya melakukan transaksi secara offline. Berdasarkan jenis produk dan ukuran perusahaan, e-commerce sudah diterapkan secara tepat oleh Cheese Cake Factory Indonesia. Makanan pada umumnya dipesan dalam jumlah yang tidak besar dan dalam jangkauan area yang terbatas. Cheese Cake Factory Indonesia sendiri telah mengembangkan fasilitas delivery dan pemilihan daerah tidak terbatas hanya di Jakarta. Bila nantinya terdapat produk lainnya, fasilitas e-commerce seperti dapat dikembangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar